_dhama_

Nama lengkap: Wendha Adha Juliansyah; TTL: Baturaja, 15 Juli 1988; Almt: kemiling permai no 088

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Rabu, 04 Maret 2009

Pemanfaatan media audio-radio untuk pembelajaran

Diposting oleh Wendha Adha Juliansyah

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DAN RADIO UNTUK
PEMBELAJARAN

Melalui bagian ini diharapkan Anda dapat menjelaskan sekaligus mengajarkan tentang:
1. pengertian media audio dan radio,:
2. kelebihan dan kekurangan media audio dan radio,
3. manfaat media audio dan radio untuk pembelajaran,
4. macam-macam file penyimpanan audio, dan
5. radio streaming.
Banyak jenis ICT yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Ada yang berbasis komputer (baik yang bersifat offline maupun yang bersifat online) , ada yang berbasis televisi, ada yang berbasis telefon dan ada yang berbasis audio ataupun radio. Jadi Radio merupakan salah satu jenis ICT yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, Bagaimana dengan Audio?, Baik Audio maupun Radio dua-duanya merupakan media pembelajaran yang berbasis suara atau bunyi. Audio berasal dari kata audible, yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Kemampuan mendengar telinga manusia berada pada daerah frekuensi antara 20 sampai dengan 20.000 Hertz. Di luar itu, manusia tidak mampu lagi mendengarkannya. Ketika temannya menyanyi dan membaca puisi, mereka bisa mendengarkannya dengan baik, karena frekuensi suara yang dikeluarkan oleh kedua temannya tersebut masih berada pada daerah frekuensi antara 20 hingga 20.000 hertz. Sebailknya ketika melihat sekawanan semut yang sedang berjalan mereka tidak mendengarkan apa-apa, padahal sebenarnya gerakan semut tersebut juga mengeluarkan bunyi, hanya saja frekuensi bunyi yang dikeluarkannya di bawah 20 hertz, sehingga telinga kita tidak mampu mendengarkannya. Demikian pula ketika diminta untuk mendengarkan bunyi gerakan evolusi maupun revolusi bumi, telinga kita juga tidak mampu mendengarkannya, hal ini karena frekuensi suara yang dikeluarkannya melebihi 20.000 hertz, sehingga kita tidak mampu untuk menangkap bunyi dari gerakan bumi yang kita tempati ini. Kaitannya Audio sebagai media pembelajaran, maka suara-suara ataupun bunyi direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutar. Jika suara/bunyi tadi diperdengarkan ke peserta didik melalui stasiun pemancar Radio, maka disebut media tersebut dikatakan sebagai Radio.
Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh jika guru memanfaatkan media audio ataupun radio sebagai media pembelajaran. Tugas guru akan jauh menjadi lebih ringan jika dibandingkan dengan jika tanpa dibantu oleh media ini. Sebagai ilustrasi : betapa beratnya seorang guru sejarah yang harus ngomong (berceritera) dari pagi sampai siang untuk menyampaikan materi pembelajaran sejarah kepada siswa-siswanya. Karena yang namanya sejarah mau tidak mau , senang atau tidak senang guru harus ngomong untuk untuk menyampaikan substansi materi tersebut. Di pagi hari ketika kondisi guru masih fresh, tentu ia akan dapat menyampaikannya dengan maksimal (bagus), tetapi semakin siang kondisinya tentu semakin menurun sehingga penyampaian materi pembelajaran menjadi tidak maksimal lagi. Hal serupa akan dialami oleh guru-guru bidang studi lainnya seperti guru Bahasa, Guru menyanyi/Seni musik, Guru Sosiologi, Guru PPKn, Guru yang ingin mengajarkan materi tentang aneka suara binatang, suara halilintar, suara gunung meletus dan lain-lain. Permasalahan tersebut akan teratasi jika guru dibantu dengan media audio atau radio. Media ini sangat cocok untuk menyampaikan materi-materi pembelajaran yang erat kaitannya dengan masalah ceritera dan bunyi. Selain itu media ini juga sangat cocok untuk mengembangkan daya imaginasi peserta didik.
Betapapun bagusnya sebuah media tentu ia memiliki kelemahan-kelemahan di samping kelebihan-kelebihannya. Demikian pula media Radio maupun media Audio , Ia memiliki kelemahan disamping kelebihannya. Setelah diperdengarkan media audio dan radio
Ada beberapa kelebihan media radio antara lain daya jangkaunya yang begitu luas hingga mampu menembus seluruh pelosok tanah air. Begitu dipancarkan, maka dalam waktu yang bersamaan beribu-ribu bahkan berjuta-juta peserta didik dapat memanfaatkannyra sebagai sumber belajar. Tidak seperti televisi, gelombang radio tmampu mengatasi hambatan yang berupa gunung, pepohonan maupun tembok bangunan. Meskipun terhalang gunung, tembok atau pepohonanjenis gelombang radio tertentu dapat menembusnya, sehingga siaran radio dapat dinikmati oleh peserta didik yang tinggal di pelosok-pelosok sekalipun. Harganya relatif murah sehingga pesawat radio telah dimiliki oleh hampir setiap keluarga di Indonesia. Jika di suatu daerah tidak ada saluran listrik, maka ia bisa diopersikan dengan batteray yang harganya relatif terjangkau dan mudah didapat. Karena sifatnya yang komunikatif, maka jika didengarkan sendirian siaran radio laksana bisa menjadi teman. Namun demikian perlu diingat bahwa media radio merupakan media searah yang mana bila ada hal-hal yang kurang jelas, maka peserta didik tidak bisa bertanya, berdialog ataupun berdiskusi dengan pendidiknya. Padahal dalam kegiatan pembelajaran proses komunikasi harus berlangsung dua arah. Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan ini, secara pereodik harus diprogramkan adanya acara siaran jumpa pendidik dengan peserta didiknya. Acara ini bisa dilakukan melalui acara siaran jumpa pendidik dan peserta didik, melalui telefon, e-mail, SMS, surat menyurat atau bisa juga melalui jumpa langsung dengan pendidik di tempat-tempat yang telah ditentukan guna mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan melalui siaran.
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media audio, namun ia juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah namun demikian jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutar nya kembali berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
-Materi yang ada di progam audio maupun radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghbur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.
Adanya jadwal atau acara tatap muka. yaitu perttemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam media audio.

Berbagai jenis alat penyimpanan file audio antara lain piringan hitam, kaset, CD, DVD, Audio Digital (MP3, WAV), dan lain-lain.
· Piringan Hitam (PH).
Alat penyimpan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah Piringan Hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuah disc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.
· Kaset
Kaset, adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman.
· CD dan DVD
CD atau Compact Disc dan juga DVD atau Digital Compact Disc adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaan disc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD Player.
· MP3
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang paling popular . Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.
· Audio Digital (WAV)
WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod.. Selain alat pemutar yang dikeluarkan oleh Aplle Computer dengan merk iPod. Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bias digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune.
Seiring dengan perkembangan ICT yang begitu pesat, maka dalam dunia siaran radio muncul siaran radio yang berbasis internet. Model tersebut dikenal dengan nama Radio Streaming.

Radio dan Audio Streaming
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang berbasis radio, disamping siaran radio yang sifatnya konvensional seperti yang selama ini kita kenal dan kita dengarkan sehari-hari, kini berkembang radio maupun audio streaming. Kalau dalam radio konvensional materi pembelajaran dipancarkan melalui stasiun pemancar radio dan kita tangkap dengan menggunakan pesawat radio, maka dalam radio streaming materi pembelajaran ditembakkan ke dunia maya (internet). Melalui internet inilah materi pembelajaran dipancarkan ke seluruh belahan dunia. Melalui radio streaming kita dapat mendengarkan materi siaran secara langsung (live) dengan mengaksesnya via internet. Untuk menangkap materi siaran radio streaming diperlukan peralatan Komputer. Selain melalui komputer Siaran Radio Streaming juga dapat diikuti dengan menggunakan Handphone (HP) dan radio satelit.
Disamping radio streaming juga berkembang audio streaming. Audio streaming Prinsipnya sama dengan radio streaming. Dalam audio streaming materi pembelajaran disimpan di dunia maya (internet). Alat untuk memutar file audio streaming adalah Komputer atau Handphone atau Radio Satelit. Melalui audio streaming, peserta didik dapat memutar file secara langsung dan mendengarkannya tanpa harus mendownloadnya terlebih dahulu. Macam-macam audio streaming ini misalnya Winamp, Real Audio dan Liquid Radio (http://www.total.or.id/infophp?kk=audo streaming). Para operator telefon selular biasanya juga memberikan layanan audio streaming pada pelanggannya. Dengan mengirimkan SMS ke nomor tertentu, maka para pelanggan akan memperoleh layanan audio streaming, meski kebanyakan pelanggan memanfaatkannya masih sebatas untuk mendengarkan lagu-lagu.
Dengan mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini diharapkan Anda dapat memahami sekaligus mengajaran materi yang berhubungan dengan:
pola atau model pemanfaatan media Audio untuk pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media Audio. Sebagai mediia pembelajaran, ada beberapa model atau pola pembelajaran dengan memanfaatkan media audio. Ada 3 model utama yang perlu diketahui, model pertama terintegrasi dengan media cetak, model kedua terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran di kelas dan model ketiga dimanfaatkan secara berdiri sendiri sebagai media audio interaktif. Untuk model pertama dan ketiga dapat dimanfaatkan secara individual maupun secara kelompok. Tempat pemanfaatannya bisa di mana saja dan kapan saja tergantung kebutuhan.
Ada beberapa model pemanfaatan media Audio untuk pembelajaran. Salah satunya ialah terintegrasi dengan media cetak (buku/modul).
· Pemanfaatannya dintegrasikan dengan cetak (bisa berupa modul/buku atau media cetak lainnya.
· Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, peserta didik dituntut harus sabar dan teliti, karena peserta didik harus bolak-balik antara mematikan audio untuk melihat ke modulnya atau menutup modul kembali memutar dan menyimak audionya. Bahkan antara menyimak modul dan mendengarkan audio kadang-kadang harus dilakukan secara bersama-sama
· Pengitegrasiaannya bisa secara murni (pure), tetapi bisa juga semi terintegrasi. Pengitegrasian secara murni artinya antara modul dengan media audionya merupakan satu kesatuam bahan pembellajaran yang tidak dapat di pisah-pisahkan. Peserta didik harus memiliki dan memanfaatkan keduanya secara terintegrasi dalam proses pembelajarannya. Keduanya tidak bias dimanfaatkan secara berdiri-sendiri.
· Untuk pengitegrasian yang sifatnya murni mayoritas materi pembelajaran ada di media audio.
· Materi yang ada di media audio (untuk pelajaran bahasa Inggris ) misalnya cara membaca wacana (reading), Vocabulary, listening, speaking, latihanlatihan, umpan balik hasil latihan dan penjelasan tata bahasa (grammar). Sedangkan materi yang ada di media cetak meliputi: Tujuan pembelajaran, petunjuk pembelajaran, wacana, daftar kata (vocab), tata bahasa (gramar), petunjuk mengerjakan soal, lembar jawaban soal dan lembar kerja siswa (LKS) jika diperlukan.
· Peserta didik dapat memanfaatkannya secara indivi dual atau kelompok. Jika dimanfaatkan secara individual peserta didik dituntut untuk lebih mampu belajar secara mandiri artinya ia dituntut harus disiplin dalam mengatur dirinya sendiri serta dituntut untuk mampu mencari jawaban sendiri atas permasaslahan yang diketemui ketika ia sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran
· Sedangkan pengitegrasian yang sifatnya semi terintegrasi, seluruh materi pembelajaran (termasuk tujuan, petunjuk belajar dan lain-lain) tertulis di modul. Materi-materi tertentu yang memerlukan media audio seperti cara membaca wacana (untuk pelajaran bahasa Inggris) atau suara-suara berbagai jenis binatang (untuk pelajaran IPA – Biologi), bunyi nada (untuk pelajaran menyanyi), intonasi dalam pembacaan puisi (untuk pelajaran Bahasa Indonesia) dan lain-lain direkam dalam kaset audio. Ketika peserta didik membutuhkannya baru memutar kasetnya.
Ada beberapa model pemanfaatan media Audio untuk pembelajaran. Salah satunya ialah mengiintegrasikan media Audio ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
· Pemanfaatannya langsung diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
· Materi-materi tertentu yang memerlukan bantuan media audio (seperti bunyi nada, suara-suara binatang,, cara melafalkan suatu kata dan lain-lain direkam ke dalam program audio
· Praktek pemanfaatannya sepenuhnya diserahkan kepada guru. Oleh karena itu guru bisa mengatur skenario kegiatan pembelajaran sebagai berikut: guru menjelaskan seluruh materi pembelajaran hingga selesai baru memutar program Audio atau guru memutar program Audionya terlebih dahulu baru memberikan penjelasan atau secara selang-seling antara penjelasan guru dengan pemutaran media Audio.
· Dalam model ini guru memiliiki peranan sentral, artinya keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung pada guru.
· Disamping sebagai sumber belajar, guru sekaligus merangkap sebagai operator.dan fasilitator.
· Pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik (umpan balik) langsung memperoleh tanggapan dari guru ataupun dari teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Interaktif
Dalam model ini, melalui media Audio peserta didik diajak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meskipun ajakan untuk ikut partisipasi tersebut sebenarnya hanyalah bersifat maya (semu). Dengan model interaktif seolah-olah terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dengan narrator yang membawakan materi pembelajaran dalam media audio. Ajakan untuk ikut berpartisipasi aktif tersebut dilakukan misalnya dengan meminta peserta didik untuk melakukan kegiatan menghitung, menulis, menirukan ucapan atau melafalkan, menjawab pertanyaan yang ditulis dalam buku catatan, membuat karangan singkat, bertanya kepada ayah/ibu/saudara, mengamati lingkungan sekitar, melihat koran/majalah, melihat buku pelajaran yang ditunjukkan judul bukunya berikut penulis-penerbit dan halamannya dan lain-lain. Ajakan untuk ikut berpartisipasi aktif bisa juga dilakukan dengan menanyakan berita penting yang terjadi pada hari itu misalnya yang dibaca dari koran, yang ditonton dari TV, yang didengar dari radio atau yang didengar dari orang tua, teman, saudara dan lain-lain.
Dalam model interaktif umpan balik diberikan oleh media Audio itu sendiri,
peserta didik dimita untuk mencocokkan jawabannya dengan jawaban-jawaban yang diberikan melalui media Audio. Oleh karena itu peserta didik dituntut untuk aktif. Model interaktif cocok untuk kegiatan pembelajaran baik yang bersifat individual maupun kelompok. Namun jika pemanfaatannya secara individual, maka peserta didik dituntut untuk lebih aktif mencari solusi sendiri atas persoalan-persoalan yang mereka temui. Dalam model ini peran peserta didik sangat menonjol sementara peran guru tidak terlalu sentral. Namun demikian guru tetap dituntut untuk memberikan penilaian atas hasil pekerjaan siswa.
Dalam langkah persiapan ada beberapa hal yang perlu dilakukan guru, yaitu:
· Siapkan mental peserta didik agar dapat berperan serta secara aktif, sehingga paling lambat sehari sebelumnya hal itu (rencana kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media Audio ataupun Radio) harus sudah diberitahukan kepada mereka.
· Pastikan bahwa peralatan yang akan digunakan untuk menampilkan program (Radio,/Radio Tape/CD Player/Komputer/Radio Satelit/iPod/Zune), dapat berfungsi dengan baik.
· Jika memanfaatkan media Radio, pastikan bahwa jadwalnya sudah fix (tepat) dan topik yang akan disiarkan sesuai dengan topik yang akan dibahas.
· Jika memanfaatkan media Audio, pastikan bahwa topik yang akan dibahas tersedia kasetnya/CD/MP3/Flash dan usahakan Anda selaku guru telah mempreviunya terlebih dahulu sebelum menyajikan untuk kepentingan pembelajaran.
· Pastikan bahwa di ruangan tempat kegiatan pembelajaran tersedia power listrik yang dibutuhkan untuk memutar program.
· Ruangan hendaknya sudah diatur sedemikian rupa (cahaya, ventilasi, pengaturan tempat duduk, ketenangan dan lain-lain) sehingga peserta didik dapat mengikutinya dengan nyaman.
· Jika memerlukan LKS atau Bahan Penyerta, pastikan bahwa keduanya telah tersedia dengan jumlah yang mencukupi.
Pada langkah pelaksanaan hal-hal yang harus dilakukan antara lain:
· Jika memanfaatkan media radio arahkan posisi radio pada gelombang stasiun radio yang akan dituju dan tombol siap untuk di “on” kan. Jika menggunakan media Audio usahakan posisi penyimpan file (Kaset/CD/DVD/MP3/ Flash dan lain-lain) sudah berada di tempat pemutarnya dan tinggal menekan tombol “Play” atau “On”.
· Usahakan peserta didik sudah berada tempat kegiatan pembelajaran (standby) setidaknya 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dengan alat tulis, modul/buku, LKS dan kelengkapan belajar lainnya.
· Jelaskan kepada mereka tentang jenis matapelajaran, topik yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
· Mintalah siswa untuk memperhatikan baik-baik terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan melalui media Radio/Audio, mencatat bagian-bagian yang dianggap penting serta mengikuti berbagai instruksi (perintah) yang akan disampaikan lewat media Radio/Audio.
· Putarkan program (Radio/Audio) dengan memutar atau memencet tombol “play”.
· Usahakan suasana tetap tenang/kondusif selama pemutaran program media
· Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka mengikuti kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan program Audio/Radio.
· Disamping sebagai nara sumber, pendidik juga sekaligus sebagai fasilitator. Oleh karena itu, dalam hal ini pendidik juga berkewajiban untuk memfasilitasi peserta didik agar mereka dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan maksimal.
· Setelah pemutaran program selesai matikanlah alat pemutar, dan mintalah siswa untuk tetap tenang di tempatnya masing-masing dan siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran berikutnya.
· Jika ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab peserta didik atau tugastugas singkat yang harus mereka kerjakan selama mendengarkan program, mintalah peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban atau lembar tugas tersebut.

Pada langkah tindak lanjut hal-hal yang harus dilakukan antara lain:
· Mintalah peserta didik untuk menceriterakan ringkasan materi pembelajaran yang berhasil mereka serap selama mendengarkan program media radio/audio
· Mintalah peserta didik untuk menanyakan berbagai hal yang dianggap sulit (yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang baru saja mereka pelajari melalui media radio/audio)
· Sebelum Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, terlebih dahulu berikan kesempatan kepada sesama peserta didik untuk mendiskusikan jawabannya. Peran pendidik di sini adalah sebagai fasilitator.
· Jika seluruh pertanyaan sudah berhasil dijawab oleh teman-teman sesama peserta, maka Anda tidak perlu menjawabnya lagi. Tugas Anda sebatas menjawab pertanyaan - pertanyaan yang belum terjawab selama berlangsungnya diskusi.
· Berikan tes untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan Radio/Audio.
· Jika ada tugas-tugas atau PR yang harus dikerjakan, sampaikanlah sebelum peserta didik meninggalkan tempat.

PENUTUP
Melalui tulisan ini, nyatalah bahwa banyak sumber belajar yang dapat kita manfaatkan. Dari yang sifatnya rekaman sederhana sampai rekaman yang disiarkan melalui jagad maya. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu pesat pada saat pada saat ini mau tidak mau, setuju atau tidak setuju tentu akan membuka cakrawala pemikiran kita bahwa di jagad maya terdapat beraneka macam jenis informasi yang tidak terbatas jumlahnya. Tentu kita semua akan setuju jika penulis katakan bahwa kita harus memanfaatkan beraneka ragam informasi yang tersebar di jagad maya tersebut sebagai sumber belajar setelah melalui seleksi sesuai kebutuhan. Para Master Trainer diharapkan dapat melatih dan memotivasi para guru agar mereka memiliki kemampuan dan kemauan dalam memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan. Karena amat disayangkan jika aneka ragam informasi yang lalu lalang di jagad maya tersebut dibiarkan begitu saja tanpa dimanfaatkan. Audio maupun radio merupakan salah satu komponen TIK yang berbasis suara/ bunyi yang sangat effektif dan sangat membantu para pendidik jika dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Oleh karena itu penulis berharap kepada kepada pihak-pihak yang berkepentingan (khususnya para pendidik dan para pemangku kepentingan pendidikan) untuk mau memanfaatkan potensi Audio dan Radio untuk kepentingan pendidikan danpembelajaran.

K E P U S T A K A A N
Ade Koesnandar, Drs. M.Pd. “Dasar-Dasar Program Audio”, Pusat Teknologi
Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999.
“Internet Radio”,http://en.wikipedia.org/wiki/internet_rqdio 4/18/2008 2.20 PM
“Rivalitas zune dan iPod”, http://fistonita.net , 4/18/2008
“Komunitas Teknologi Informasi Indonesia ”,http://indocommiit.com 4/18/2008
Romi Satria Wahono, Mengenal Radio Internet, http://RomiSatriaWahono.Net
February 4th, 2006
WAV: Waveform Audio Format, http://id.wikipedia.org/wiki/WAF/
Audio Digital, http://id.wikipedia.org/wiki/Audio digital/
iPod, http://id.wikipedia.org/wiki/iPod/
Waldopo Drs. M.Pd. “Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio
Pembelajaran”, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi
Pendidikan, Jakarta, 2006.
--------------- Pemanfaatan Media Audio dan Radio Untuk Pendidikan,
Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,
2003